
Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor
berbasiskan infrared. Akan tetapi, tidak seperti sensor infrared
kebanyakan yang terdiri dari IR LED dan fototransistor. PIR tidak
memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan namanya ‘Passive’,
sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif
yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang bisa
dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia.
Di dalam sensor PIR ini terdapat bagian-bagian yang mempunyai perannya masing-masing, yaitu Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator.
Sensor PIR ini bekerja dengan menangkap energi panas
yang dihasilkan dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki
setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak. Seperti tubuh manusia
yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan
suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar
inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensoryang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan
arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran
sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Prosesnya hampir sama
seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.
Mengapa sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja? Hal ini disebabkan karena adanya IR Filter yang menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif.IR Filter dimodul
sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif
antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang
dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10
mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor.
Jadi, ketika seseorang berjalan melewati sensor,
sensor akan menangkap pancaran sinar inframerah pasif yang dipancarkan
oleh tubuh manusia yang memiliki suhu yang berbeda dari lingkungan
sehingga menyebabkan material pyroelectric bereaksi
menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh
sinar inframerah pasif tersebut. Kemudian sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus tersebut yang kemudian dibandingkan oleh comparator sehingga menghasilkan output.
Ketika manusia berada di depan sensor PIR dengan
kondisi diam, maka sensor PIR akan menghitung panjang gelombang yang
dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut. Panjang gelombang yang konstan
ini menyebabkan energi panas yang dihasilkan dapat digambarkan hampir
sama pada kondisi lingkungan disekitarnya. Ketika manusia itu melakukan
gerakan, maka tubuh manusia itu akan menghasilkam pancaran sinar
inframerah pasif dengan panjang gelombang yang bervariasi sehingga
menghasilkan panas berbeda yang menyebabkan sensor merespon dengan cara
menghasilkan arus pada material Pyroelectricnya dengan besaran yang berbeda beda. Karena besaran yang berbeda inilah comparator menghasilkan output.
Jadi sensor PIR tidak akan menghasilkan output
apabila sensor ini dihadapkan dengan benda panas yang tidak memiliki
panjang gelombang inframerah antar 8 sampai 14 mikrometer dan benda yang
diam seperti sinar lampu yang sangat terang yang mampu menghasilkan
panas, pantulan objek benda dari cermin dan suhu panas ketika musim
panas.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !